Kamis, 10 Desember 2009

Arti sebuah "Tulisan"

Apa yang tertulis akan tetap terpatri, Apa yang terucap akan terbang bersama angin…
Napoleon pernah mengatakan: “Aku lebih takut kepada sebatang pulpen (tulisan) dari 1000 tentara”. Tulisan memang lebih tajam dari pedang. Semangat Bangsa Indonesia unuk meraih kemerdekaannya mulai membara ketika seseorang yang memakai nama MAX HAVELAR mulai menulis di koran-koran untuk membangkitkan kesadaran Bangsa Indonesia dari ketertindasan, Ketika Ernest François Eugène Douwes Dekker atau Danuarja setia Budi selalu mengkritik pemerintah Kolonial Belanda melalui tulisan-tulisannya.
Orde lama jatuh berkat tulisan-tulisan Soe Hok Gie yang kerap mengkritik pemerintahan Soekarno, Demikian juga dengan Orde baru jatuh karena tulisan-tulisan di media. Revolusi Iran mulai mulai bergejolak ketika seorang lelaki Tua yang Kharismatik Ayatullah Ruhullah Khomeini menuliskan sebuah kata yang berbunyi ”Wahai Orang-Orang yang tertindas, Bangkitlah dan rebut hak mu dari para tirani”
Begitu besarnya peran tulisan dalam menentukan sejarah setiap bangsa di dunia. Masa Pra-Sejarah berakhir ditandai dengan ditemukannya tulisan. Bangsa Arab keluar dari masa jahiliyah ke masa yang terang benderang berkat Risalah yang dibawakan oleh Rasulullah, SAW, yang kemudian kita kenal sebagai Al-Qur’an dan Al-hadis, yang juga membawa pencerahan kepada seluruh dunia, demikian juga dengan kitab-kitab suci lainnya.
Budaya menulis memang telah jauh melewati perjalanan sejarah yang demikian panjang. Masyarakat Mesir Kuno mengenal tulisan dengan gaya piktogram atau piktograf, yaitu gambar untuk mengungkapkan amanat tertentu. Dari yang memanfaatkan dinding-dinding gua, lempengan batu-batu, sampai pada pemanfaatan kertas tulis dan Media Cyber seperti pada Blog ini.
Berbeda dengan pada masa dulu, tidak setiap orang bisa menuliskan pemikirannya dan disampaikan pada publik. Tapi dengan adanya Blog ini setiap orang bisa menulis untuk meng-ekspresikan dirinya, melepaskan kegelisahan, Melepaskan semua keresahan dan beban yang mengganjal atau sebagai sebentuk curhat untuk menghadapi situasi, melalui tulisannya. Dan yang terpenting dengan menulis maka kita akan membawa pencerahan dalam memajukan bangsa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar